Rabu, 10 Agustus 2011

SUSU SAPI PADA DASARNYA MEMANG UNTUK ANAK SAPI.



NUTRISI YANG TERDAPAT DALAM SUSU SAPI COCOK UNTUK ANAK SAPI YANG TENGAH BERKEMBANG.  Yang penting bagi pertumbuhan anak sapi belum tentu berguna bagi manusia. Terlebih lagi, dalam dunia alami, hewan yang minum susu hanyalah bayi yang baru lahir. Tidak ada mamalia yang minum susu setelah dewasa (kecuali Homo sapiens = spesies manusia). Inilah cara kerja alam. Hanya manusia yang dengan sengaja mengambil susu dari species lain, mengoksidasi, dan meminumnya.  Ini bertenttangan dengan hukum alam.
Di Jepang  dan Amerika, anak-anak didorong untuk minum susu saat makan siang di sekolah karena susu yang kaya nutrisi dianggap baik untuk anak-anak yang tengah tumbuh.  Namun siapapun yang menganggap bahwa susu sapid an air susu ibu manusia adalah sama, tentunya sangat salah.
Nutrisi  yang ditemukan dalam susu sapi maupun ASI, keduanya memang sangat serupa. Protein, lemak, laktosa, zat besi, kalsium, fosfor, natrium, kalium dan vitamin yang terdapat dalam ASI juga ditemukan dalam susu sapi.  Namun, kualitas dan jumlahnya sangat berbeda.
Komponen protein utama dalam susu sapi adalah kasein.  Protein ini sangat sulit dicerna dalam system pencernaan manusia.   Sus sapi juga mengandung bahanantioksidan yang disebut laktoferin yang berfungsi memeperkuat system kekebalan tubuh.  Namun, laktoferin dalam ASI kadarnya sebesar 0.15%, sementara dalam susu sapi hanya 0,01%.
Laktoferin dalam susu sapi terurai dalam asam lambung. Maka, jika kita (orang dewasa) meminum susu segar yang belum diproses menggunakan suhu tinggi, laktoferin didalamnya akan terruai dalam lambung.  Begitu pula dengan laktoferin yang terdapat dalam ASI.  Seorang bayi manusia yang baru lahir dapat menyerap laktofern dalam ASI dengan baik karena lambungnya masih belum berkembang sempurna, dan sekresi asam lambungnya hanya sedikit.  Jadi laktoferin tidak terurai. Dengan kata lain, ASI manusia memang tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi oleh manusia dewasa.
Masih ingat artikel es krim ASI yang diproduksi dari ASI yang pernah saya posting???  Jika demikian adanya, maka  mengkonsumsi ASI dan berbagai produk olahannya tidak akan memberikan manfaat sebagaimana yang dibayangkan banyak orang.   Lagi pula, etika kita tidak mengajarkan yang demikian itu.  Jika lupa silakan klik link ke: http://
Susu sapi, walaupuun sebagai susu segar yang masih mentah, bukanlah makanan yang cocok bagi manusia.  Kita mengubah susu segar, yang pada dasarnya memang tidak baik bagi kita, menjadi makanan buruk dengan cara homogenisasi dan pasterurisasi pada  shu tinggi, lalu kita memaksa anak-anak kita untuk meminumnya.
Masalah lain adalah tentang keberadaan enzim lactase.  Enzi mini berfungsi menguraikan laktosa, gula sederhana yang terdapat dalam susu.  Kebanyakan orang, memiliki enzim ini cukup banyak ketika bayi, tetapi kemudian berkurang seiring dengan bertambahnya usia.  Pada saat seseorang minum susu, mereka sering kali mengalami berbagai gejala seperti perut bergemuruh atau diare yang merupakan hasil ketidakmampuan tubuh mereka mencerna laktosa.  Walaupun banyak orang dewasa kekurangan lactase, semua bayi yang sehat memiliki cukup banyak enzim ini pada saat mereka baru dilahirkan.  Terlebih lagi, kadar laktosa dalam asi adalah 7%, sementara dalam susu sapi hanya 4.5%.
Oleh karena manusia pada saat bayi mampu minum ASI yang kaya akan laktosa tetapi berakhir dengan menghilangnya enzim lactase setelah dewasa, maka dapat kita katakanws bahwa SUSU BUKAN UNTUK DIKONSUMSI ORANG DEWASA.  SUSU HANYA UNTUK DIMINUM BAYI-BAYI YANG BARU LAHIR.
Jika memang sangat menyukai susu, disarankan untuk membatasi mengonsumsinya, berusaha untuk minum susu yang tidak dihomogenisasi, dan dipasteurisasi pada suhu rendah. Aanak-anak dan dewasa yang tidak menyukai susu tidak boleh dipaksa untuk meminumnya.
Akhirnya, disimpulkan bahwa SUSU TIDAK BERMANFAAT BAIK BAGI TUBUH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar