Senin, 03 Oktober 2011

DEMAM: Tinjauan Islam dan Terapinya

Demam, meriang atau nggreges, atau istilah lainnya sering kita pakai bila suhu tubuh naik tiba-tiba.  Hampir setiap orang pernah mengalami demam.  Demam ditandai panas tubuh berlebih, bahkan terkadang terasa membara, sehingga dalam kondisi demikian seseorang kadang memilih meringkuk, berbaring sambil menutupi tubuhnya dengan selimut, membungkus kaki, kadang sampai menutupi kepala.  Ada juga yang memakai jaket dengan tujuan supaya keluar keringat, dan tidak lagi menggigil seperti orang yang kedinginan.

Kalangan dokter konvensional menyimpulkan bahwa demam adalah gejala naiknya suhu tubuh melebihi batas normal (>37oC) sebagai respon normal tubuh terhadap suatu gangguan.  Demam sendiri dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Demam  karena infeksi, yang suhunya bisa mencapai lebih dari 38oC. Penyebabnya beragam yakni infeksi virus (seperti flu, cacar, campak, DBD, flu burung, dll) dan bakteri (tifus, radang saluran pernafasan, dll)
2. Demam non-infeksi seperti tumor, kanker dan akibat dari rhemautoid arthritis.
3. Demam fisiologis, seperti kekurangan cairan (dehidrasi), akibat suhu yang terlalu panas, olah raga yangg berlebihan, dll.

Tanda-tanda Demam
Diantara tanda dan gejala demam antara lain badan panas bila disentuh, pernafasan meningkat, wajah merah, tidak aktif dan lemah, senantiasa mau tidur, resah-gelisah, tidak ada selera makan dan menggigil.

Tuntunan Rasalullah dalam menghadapi demam

Rasulullah saw bersabda, "Janganlah mencela demam, karena demam dapat menghapuskan dosa sebagaimana api melenyapkan karat pada besi" (HR. Muslim).
Hadits ini ini adalah sebuah fakta yang sangat menarik dan akhirnya terbukti secara medis berabad kemudian tanpa cacat kesimpulan sedikitpun dari makna yg terkandung di dalamnya.  Subhanallah, larangan mencela demam ternyata sangat berharga bagi mereka yang mengalami demam.  Untuk itu para sahabat begitu tenang dan senang ketika demam.  Bahkan Abu Hurairah  berkata: "Tidak ada penyakit yang menimpaku yang lebih aku sukai daripada demam.  Karena demam merasuki anggota tubuhku.  Sementara Allah akan memberikan pahala pada setiap organ tubuh yang terkena demam."
Menurut Ibnu Qoyyim dalam sebuah atsar yang belum diketahui kedudukannya diriwayatkan:"Demam sehari dapat menghapuskan dosa setahun."
Riwayat ini memiliki 2 pengertian:
1. Bahwa demam itu meresap ke dalam anggota tubuh dan sendi-sendinya, sementara jumlah sendi-sendi tubuh ada 360.  Maka demam itu dapat mengapus dosa sejumlah sendi-sendi tersebut, dalam satu hari.
2. Demam memberi pengaruh kepada tubuh, namun yang tidak akan hilang seratus persen  dlam setahun.  Rasulullah saw bersabda,"Barangsiapa menenggak minuman keras, maka sholatnya tidak akan diterima selama 40 hari."  Karena pengaruh minuman keras itu masih tetapp da di tubuhnya, pembuluh nadi dan anggota tubuh selama 40 hari.

Pada kenyataannya demam bisa sangat bermanfaat bagi tubuh bahkan bisa berfungsi sebagai obat.  Seringkali, demam sehari menjadi faktor pematangan berbagai unsur berat yang berguna bagi membongkar sumbatan-sumbatan pada tubuh yang tidak bisa diatasi dengan obat.  Selain itu penyakit mata yang terjadi pada usia dini dan lanjut seringkali daat disembuhkan oleh demam secara ajaib dan cepat.  Demam juga berguna mengatasi penurunan stamina dan konvulsi berat serta berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh kotoran-kotoran berat dalam tubuh.

Terapi demam cara Rasulullah saw

Segala bentuk kondisi demam saat panas tubuh meningkat tajam dapat diterapi dengan menggunakan air dengan 3 cara:
1. Dari arah luar dengan cara mengompres dengan air dingin atau air es yang tujuannya untuk menurunkan panas.  Hal ini sudah umum kita lakukan.
2. Meneguk air melalui melalui mulut sebanyak mungkin ketika demam.  hal ini dapat membantu seluruh organ tubuh tterutama dua ginjal untuk kembali normal beraktifitas.
3. Mandi dengan air dingin. 
Nah, untuk yang satu ini, agak kontroversi dengan yang umum kita lakukan.  Saya juga baru tahu dan yakin setelah mencobakannya pada anak saya. :)

Landasan ketiga metode ini adalah hadits Rasulullah saw :
"Sesungguhnya demam itu atau demam yang berat itu berasal dari uap api jahannam.  Maka dinginkanlah dengan air."
Hadits shahih ini dikeluarkan oleh An Nasa'i, Ibnu Majah, Malik dan Ahmad.
Abu Nu'aim dan ulama lain menceritakan senuah hadits dari Anas yg berderajat marfu': "Kalau salah seorang diantara kalian demam, hendaknya ia mengguyur tubuhnya dengan air dingin selama 3 malam di waktu fajar".
Dalam kitab Musnad dan selainnya dari hadits Al Hasan dan Samurah dengan derajat marfu', "Demam adalah sebagian dari pakaian api neraka, maka dinginkanlah api itu dari kalian dengan air dingin."
Rasulullah saw sendiri apabila demam, beliau meminta diambilkan air satu qirbah (tempat air terbuat dari kulit)

lalu beliau guyurkan ke kepala beliau, lalu beliau mandi.
Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dalam Jami'nya dari hadits Rafi bin Khudaaij secara marfu', "Apabila salah seorang dari kalian terserang demam-sedangkan demam itu ialah percikan api neraka-hendaknya ia memadamkan demam itu dengan air dingin atau berendam di sungai yang mengalir.  Hendaknya ia mengucapkan: Bismillah, Allahumma isyfi 'abdaka, wa shoddiq rosuulaka. (Dengan nama-Mu ya Allah, sembuhkanlah penyakit hamba-Mu ini dan luruskanlah petunjuk Rasul-Mu).

Allahu a'lam bisshowab.
Sumber : Tabloid bekam, dengan pengeditan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar