Rabu, 22 Desember 2010

Mungkin Karena Dzikirnya


Suatu sore, aku meminta tolong suamiku untuk mengantar ke toko sepatu. sepatu yang lama sudah tak nyaman di kaki. sepatu tua, peninggalan masa gadis yang sudah menemaniku nyaris 4 tahun. apalagi badan sekarang mulai bertambah melar, maka menurutku wajib hukumnya buat ganti sepatu..
Akhirnya sore itu, kami keluar. tentu saja bersama kedua bocah yang selalu setia menemani.  setelah sebelumnya sempat silaturrahmi ke rumah teman suami, beliauku itu mengantarku ke sebuah pusat perbelanjaan. mungkin disana ada sepatu yang cocok dengan selera dan kantongku..Cari-cari, ternyata harganya di atas dana yang dianggarkan.. terpaksa putar-putar lagi ke tempat lain.
Saat akan memutar di jalan Adi Sucipto, suamiku menoleh ke belakang, memastikan bahwa tak ada kendaraan lain yang akan memotong jalan, sehingga amanlah kami.  Mungkin juga dia ingat kecerewetanku di jalan setiap dia ngojeki aku, bahwa dia membawa banyak nyawa dan harus selalu hati-hati dan seterusnya.  Entah bagaimana, saat akan mengambil posisi ke jalur kanan, sebuah motor dikendarai 2 anak cowok tiba-tiba menyalib dengan kencang dan nyaris saja menabrak motor yang kami kendarai.  teman2 mereka di motor yang lain juga mengumpat dan ngomel panjang pendek. Innalillahi..Astaghfirullahal adhiim, hanya kata itu yang terlompat dari mulutku. Suamiku tak kalah kagetnya...Tapi beliau tak berkomentar. hanya lebih hati-hati menjalankan motornya memutar... Entah apa yang ada dalam hatinya saat itu...
Irsyad masih tenang lelap digendongan, sementara si kakak, Mazaya masih asyik dengan kerjaannya... Kukira ia bersenandung, karena suaranya nyaris hilang ditelan bising jalanan. lambat-lambat aku membungkukkan badanku, mendekatkan kepalaku ke kepalanya.  Subhanallah, anak itu sedang berdzikir...lamat-lamat terdengar ucapan "Subhanallah, Alhamdulillaah, Laailahaillallah, Allahu Akbar walillaahilhamd" tak putus-putus. Aku terperangah... Jadi sepanjang jalan tadi itu yang keluar dari mulutnya?
Sampai di rumah, suami berkata,"hanya karena Allah saja kita bisa selamat". Aku sepakat, tapi aku merasa, Allah menyelamatkan kami karena anak2 itu. Mungkin karena dzikirnya Mazaya, maka Dia melindungi kami...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar