Sabtu, 12 November 2011

BAGAIMANA LACTOBACILLUS DK YANG TERKANDUNG DALAM SPIRULINA MEMBANTU MENINGKATKAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH KITA ?

 

Tubuh manusia, dimana pun mereka berada, akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari, dan polusi. Bakteri pathogen, virus, maupun parasit tersebut bisa menginfeksi tubuh kita melalui makanan yang kita makan, udara yang kita hirup, segala sesuatu yang kita sentuh, serta lingkungan lain dimana pun kita berada. Akan tetapi, Subhanallah, kita dilindungi oleh berlapis-lapis pertahanan tubuh, sehingga jika system pertahanan tubuh kita bekerja optimal, paparan tersebut tidak akan mengganggu system homeostasis tubuh kita, sehingga kita tetap sehat!
Pertahanan garis depan tubuh kita adalah sel-sel kita. Profesor ShizuoAkira dan kelompoknya di Pusat Riset Imunologi di Universitas Osaka Jepang telah menemukan indra unik pada sel yang disebut Reseptor Toll (Toll-Like Receptor / TLR). TLR ini dimiliki oleh seluruh sel-sel dalam tubuh kita. Jika ada kuman (=bakteri pathogen, virus, dan parasit ) menyerang salah satu sel kita, maka TLR sel tersebut akan mengeluarkan zat antibakteri dan antivirus. Disamping itu, lewat kerja sensor (saraf sensorik), sel-sel lain disekitar diberitahu mengenai bahaya tersebut, akibatnya seluruh sel tersebut mengeluarkan zat antibakteri dan antivirus yang diarahkan ke kuman penyerang. Jika seluruh sel kita sehat, pertahanan garis terdepan kita kuat, maka kita sudah menang ditingkat ini!
Kuman yang berhasil lolos dari benteng terdepan, akan menghadapi pertahanan lapis kedua yang biasa disebut pertahanan fagositosis karena system ini khusus melibatkan sel-sel darah putih, terutama makrofag dan neutrofil. Mereka (makrofag & neutrofil) akan mengejar dan menelan kuman, sekaligus mengidentifikasi struktur kuman. Jika mereka gagal, akan ada bantuan dari sel-sel limfe (getah bening). Makrofag akan mengirimkan informasi mengenai struktur kuman kepada sel limfe T penolong (T-helper), kemudian sel T penolong akan mengeluarkan limfokin yang merangsang makrofag menjadi bentuk lebih agresif, sehingga makrofag bisa menelan kuman dengan lebih mudah. Jika makrofag tetap gagal, maka sel limfe B akan mengeluarkan antibodi berdasarkan struktur kuman yang telah dikenali oleh sel limfe T (sebagai antigen). Usaha beregu ini disebut reaksi kompleks antigen-antibodi. Jika antibodi berhasil mengalahkan kuman, maka kita akan sembuh!

Kuman yang terlanjur memasuki sel karena terbawa aliran darah akan menghadapi detoksifikasi dalam sel. Kuman-kuman itu diiris-iris pada tingkat molekul dalam proses yang disebut autofagi. Kuman diidentifikasi dalam sel, “dikarungi”, lalu diurai oleh enzim. Salah satu enzim tersebut adalah Lisozim, enzim yang disekresi oleh lisosom, suatu organel penyusun sel. Lisozim mampu memecah dinding sel bakteri sehingga bakteri pun mati.
Begitulah sekelumit usaha tubuh menghadapi serangan kuman. Seluruh proses tersebut melibatkan suatu katalis yang disebut “ENZIM”. Jika enzim yang dibutuhkan tidak bekerja optimal atau jumlahnya tidak cukup, maka sistem tidak akan berjalan. Disinilah peran spirulina secara global, yaitu memasok kebutuhan enzim tubuh!

Secara spesifik, letak kerja spirulina adalah sebagai berikut:
- Pada garis pertahanan terdepan ditingkat sel, spirulina menjaga agar sel selalu sehat dengan melancarkan proses regenerasi sel (apoptosis/kematian sel terprogram). Normalnya, antara 50 – 70 miliar sel mati tiap hari karena apoptosis pada rata-rata manusia dewasa. Jika sel tidak berapoptosis, pembiakan sel menjadi tak terkendali dan akhirnya menjadi sel kanker. Proses apoptosis tersebut juga melibatkan enzim
- Pada pertahanan lapis kedua, baketri Lactobacillus sp. yang terkandung melimpah dalam spirulina akan mengaktifkan sel-sel imun kita seperti makrofag, limfosit, dan neutrofil. Jika sel-sel imun kita aktif, kerjanya akan optimal, sehingga ampuh melawan serangan kuman
- Pada proses detoksifikasi dalam sel seperti telah disebutkan, Spirulina akan membantu memasok kebutuhan enzim. Bahkan jika kebutuhan enzim tercukupi, sel yang terkena kuman akan menghasilkan enzim untuk menghancurkan diri sendiri (= bunuh diri sel), itu adalah suatu pertahanan yang pamungkas.

Hampir semua penyakit disebabkan karena system kekebalan tubuh kita yang buruk / tidak bekerja optimal, namun ada beberapa penyakit yang erat kaitannya dengan fungsi sistem kekebalan tubuh, antara lain:
- Seluruh penyakit infeksi, baik infeksi bakteri, virus, ataupun parasit
semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar